PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
KREATIVITAS
03,
Juni 2015
Disusun
Oleh :
Neneng
Unsara 11140182000047
Program
Studi
ManajemenPendidikan
Fakultas
IlmuTarbiyah
dan
Keguruan
Universitas
Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
Pertanyaan
pemanasan Kreativitas
-
Bagaimana perasaan anda hari ini ?
-
Bagaimana perasaan anda selama beberapa hari ini ?
-
Andaikata manusia dapat terbang, apa saja yang akan terjadi ?
-
Bagaimana cara memperbaiki keturunan ?
-
Selain untuk mencatat catatan, untuk apa saja buku itu digunakan ?
-
Melanjutkan cerita, berjudul “Anjing dan Tiram”
Ada
seekor anjing yang sangat suka makan telur. Anjing itu serinng masuk
kekandang ayam dan dengan rakusnya menelan telur ayam bulat-bulat.
Suatu
hari, anjing berjalan-jalan dipinggir pantai. Anjing tersebiut
melihat tiram, dan dalam sekejap sang anjing menelan bulat-bulat
tiram yang disangkanya telur. Tidak berapa kemudian, seperti yang
kita duga sang anjing merasakan sakit yang hebat diperutnya.
Pertanyaan-pertanyaan
audience
-
Mengapa sangat sulit mengeluarkan kreativitas dalam diri ?
Jawab
: karena itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang
kreativitas, adanya pembatasa waktu untuk mengeksplorasi kreativitas,
prelatan yang terlalu terstruktur, orang tua yang terlalu
konservatif, dan adanya disiplin yang otoriter.
-
Apa saja yang dapat membuat kretivitas berkembang ?
Jawab
: seiring adanya perkembangan teknologi, perkembangan kreativitas
itupun bertambah, untuk perkembangan yang maksimal, kreativitas itu
harus dipupuk sejak dini, yaitu dengan memberi pesona dan rasa takjub
terhadap anak, mengembangkan imajinasi, membiasakan diri untuk
bertanya, memberi tantangan baru dan menghargai karya anak. Kemudian
ada yang berpendapat bahwa untuk mengembangkan kreativitas sejak dini
harus dperkenalkan hal-hal baru, beri motivasi, menghindari rasa
malu, dan memperbanyak mencari pengalaman dari luar. Jangan terbatas
dengan suatu keterbatasan.
-
Apakah IQ yang tinggi, berpengaruh dengan orang yang memiliki kretivitas yang tinggi ?
Jawab
: kreativitas merupakan salah satu ciri yang menunjukan perilaku
intelegent (cerdas), namun kreativitas dalam intelegensi tidak selalu
menunjukan korelasi yang memuaskan. Sebab unsur IQ yang rendah memang
selalu diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah juga, namun skor
IQ yang tinggi ternyata tidak selalu dibarengi oleh tingkat
kreativitas yang tinggi pula. Kreativitas akan muncul pada
individubyang memiliki motivasi tinggi, rasa ingin tahu, dan
imajinasi.
-
Apakah kreativitas yang dimiliki seseorang itu bisa berdampak negative ?
Jawab
: sebenarnya kreativitas itu selalu bersifat positif, akan tetapi
kebanyakan orang memanfaatkan daya berpikir mereka untuk hal yang
negative, dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan mereka harus
berbuat hal seperti itu. Sehingga kreativitas mereka dalam
menciptakan hal baru bernilai dan berdampak negative.
-
Andaikata tidak ada kreativitas yang diciptakan oleh seseorang, apa yang akan terjadi ?
Jawab
: jika tidak adanya kreativitas yang diciptakan, hidup ini akan
selalu sama saja, tidak berubah-ubah dari zaman ke zaman. Sehingga
manusia yang ada didunia ini tidak akan berkembang dan terasa lebih
membosankan
BAB
II
PEMBAHASAN
-
Definisi KreativitasMenurut Chaplin kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam permesinan atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode-metode baru1.
Dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imanjinatif, dan estetis yang guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Terdapat delapan arti kreativitas juga yang populer, yaitu2 :
-
Suatu perbuatan yang menekankan pembuatan sesuatu yang baru dan berbeda.
-
Kreasi sesuatu yang baru dan original secara kebetulan.
-
Proses mental yang unik, suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, dan original.
-
Kretivitas yang seringkali dianggap sinonim dengan kecerdasan tinggi.
-
Sepercik kejeniusan yang diwariskan pada seseorang dan tidak ada kaitannya dengan belajar atau orang kreatif merupakan sarana konsep.
-
Bentuk permainan mental yang merupakan kegiatan otak yang teratur, komprehensif, imajinatif menuju suatu hasil yang original.
-
Anak merupakan orang yang kreatif atau tak kreatif, penurut atau pencipta.
Kreativitas
adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau
gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak
dikenal pembuatnya. Musuh utama kreativitas adalah wawasan yang
sempit dan inspirasi yang dangkal. Teknik kreativitas itu sendiri
tidak kreatif; andalah yang kreatif. Namun, dengan menggunakan teknik
mampu mendorong seseorang ke titik awal yang berbeda, yang membantu
memperoleh pandangan yang segar, dan mendapatkan sesuatu yang benar
unik dan berbeda3.
-
Unsur Karakteristik Kreativitas
-
Kreativitas merupakan proses bukan hasil.
-
Proses itu mempunyai tujuan yang mendatangkan keuntungan bagi orang itu sendiri atau kelompok sosialnya.
-
Kreativitas mengarah kepenciptaan suatu yang baru, berbeda, dan karenanya unik bagi orang itu, baik itu berbentuk lisan atau tulisan, maupun konkret atau abstrak.
-
Kretivitas timbul dari pemikiran divergen, sedangkan konformitas dan pemecahan masalah sehari-hari timbul dari pemikiran konvergen.
-
Kreativitas merupakan suatu cara berpikir, tidak sinonim dengan kecerdasan, yang mencakup kemampuan mental selain berpikir.
-
Kemampuan untuk menciptakan bergantung pada perolehan pengetahuan yang diterima.
-
Kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan yang menjurus kearah beberapa bentuk prestasi, misalnya melukis, membangun dengan balok, atau melamun.
-
Perkembangan Kreativitas
-
Periode kritis dalam perkembangan kreativitas
-
5 sampai 6 tahun
-
8 sampai 10 tahun
-
13 sampai 15 tahun
-
17 sampai 19 tahun
-
Upaya membantu mengembangkan kreativitas dan implikasinya dalam pendidikan
Menanamkan relasi bantuan dengan istilah “creative relationship” yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
-
Pembimbing berusaha memahami pikiran dan perasaan anak
-
Pebimbing mendorong anak untuk mengungkapkan gagasannya tanpa mengalami hambatan
-
Pebimbing lebih menekan pada proses daripada hasil hingga pebimbing dituntut untuk mampu memandang permasalahan anak
-
Pebimbing tidak memaksakan pendapat, pandangan atau nilai-nilai tertentu pada anak.
-
Dedi supriadi
kreatif,yaitu:
-
Menciptakan rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan kreativitasnya
-
Mengakui dan menghargai gagasan anak
-
Menjadi pendorong bagi anak untuk mengkombinasikan dan mewujudkan gagasan-gagasannya
-
Memberikan peluang untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasannya
-
Memberikan informasi mengenai peluang yang tersedia.
-
Strategi untuk meningkatkan kreativitas di kelas menurut Jeanne Ellis Ormrod dalam buku Psikologi Pendidikan diantaranya adalah:
-
Tunjukkan kepada siswa bahwa kreativitas itu dihargai. Caranya ialah:
-
Mendorong dan memberi penghargaan (reward) terhadap ide-ide dan respons-respons yang tidak biasa. Misalnya guru mengekspresikan kegembiraan ketika siswa menyelesaikan suatu proyek dengan cara yang unik dan kreatif.
-
Ikut terlibat bersama siswa dalam aktivitas-aktivitas kreatif (B.A Hennessey & Amabile, 1987; Lubart & Mouchiround, 2003; Runco, 2004; Sternberg, 2003).
-
Fokuskan perhatian siswa pada penghargaan internal daripada penghargaan eksternal
Para
siswa akan lebih kreatif ketika mereka terlibat dalam
aktivitas-aktivitas yang mereka senangi dan dapat merasa bangga
dengan apa yang sedang mereka kerjakan. (B.A Hennessey, 1995;Lubart&
Mouchiround, 2003)
-
Doronglah siswa menguasai suatu area mata pelajaran
Kreativitas
pada suatu area pelajaran tertentu lebih mungkin terjadi ketika siswa
benar-benar menguasai suatu topik. (Amabile & Hennessey, 1992;
Haskell, 2001; Simonton, 2000)
4.
Berikan
pertanyaan yang mengasah pikiran
Siswa
lebih mudah berpikir kreatif ketika kita menanyakan
pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yaitu pertanyaan yang
mengharuskan mereka menggunakan informasi yang telah dipelajari
sebelumnya
dengan cara yang baru.
5.
Berikan
siswa kebebasan dan rasa aman yang dibutuhkan untuk mengambil risiko
Supaya
kreatif, siswa harus berani mengambil risiko sesuatu yang tidak
mungkin terjadi jika mereka takut gagal (Houtz, 1990;Sternberg,
2003).Untuk mendorong keberanian mengambil risiko, guru dapat
mengizinkan siswa terlibat dalam suatu kegiatan tanpa mengevaluasi
performa mereka, mendorong mereka menganggap kesalahan dan kegagalan
sebagai suatu aspek yang tak terelakkan tetapi biasanya hanya
sementara dari proses kreatif (B.A. Hennessey & Amabile, 1987;
Prutit, 1989).
-
Sediakan waktu yang memadai untuk mendorong tumbuh kembangnya kreativitas
Siswa
memerlukan waktu untuk bereksperimen dengan materi dan ide baru,
untuk berpikir divergen, dan terkadang untuk melakukan kesalahan.
-
Ciri-ciri Individu Kreatif
Sund
(1975) mengatakan bahwa individu kreatif memiliki ciri-ciri berikut:
-
Hasrat keingintahuan yang cukup besar
-
Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
-
Panjang akal
-
Keinginan untuk menemukan dan meneliti
-
Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit
-
Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
-
Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
-
Berfikir fleksibel
-
Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak
-
Kemampuan membuat analisis dan sintesis
-
Memiliki semangat bertanya serta meneliti
-
Memiliki daya abstraksi yang cukup baik
-
Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas
-
Kondisi yang meningkatkan kreativitas
-
Waktu
-
Kesempatan Menyendiri
-
Dorongan
-
Sarana
-
Lingkungan yang merangsang
-
Hubungan orang tua – anak yang tidak posesif
-
Cara mendidik anak
-
Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan
-
Taraf-taraf Ide Kreatif
Pertama,
penyempurnaan fungsi kalender, misalnya memperbarui penulisan
angka-angka tanggal pada kalender, supaya lebih menyatu dengan
nama-nama hari, dan sangat jelas meskipun kecil.
Kedua,
meningkatkan daya tariknya, mencari desain gambar hiasan yang lebih
menarik, mungkin bisa diganti-ganti sendiri dengan yang lain secara
bebas sesuai keinginan pemiliknya.
Ketiga,
memikirkan bahan, mencari bahan untuk kalender yang bukan dari
kertas.
keempat,
memikirkan konsep yang sama sekali baru tentang penanggalan.
Kelima,
memikirkan cara mengetahui waktu tanpa kalender.
Secara
berangsur-angsur dari taraf pertama hingga terakhir, kita menargetkan
penyempurnaan produk, peningkatan pelayanan, penciptaan keunikan,
konsep yang sama sekalin baru tentang penanggalan, dan terakhir
adalah cara yang belum pernah dicoba untuk mengetahui waktu. Semua
berhak untuk disebut kreatif, hanya dibedakan dalam taraf4.
BAB
III
PENUTUP
-
Simpulan
-
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.
-
Unsur Karakteristik Kreativitas
-
Kreativitas merupakan proses bukan hasil.
-
Proses itu mempunyai tujuan yang mendatangkan keuntungan
-
Kreativitas mengarah kepenciptaan suatu yang baru, berbeda, unik
-
Kretivitas timbul dari pemikiran divergen
-
Kreativitas merupakan suatu cara berpikir
-
Kemampuan untuk menciptakan bergantung pada perolehan pengetahuan yang diterima.
-
Kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan
-
Perkembangan Kreativitas, terdapat periode kritis yang terbagi menjadi 4 periode, yaitu : periode 5 sampai 6 tahun, 8 sampai 10 tahun, 13 sampai 15 tahun, dan 17 sampai 19 tahun.
-
Upaya membantu mengembangkan kreativitas dan implikasinya dalam pendidikan:
Menanamkan
relasi bantuan dengan istilah “creative relationship” yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
-
Pembimbing berusaha memahami pikiran dan perasaan anak
-
Pebimbing mendorong anak untuk mengungkapkan gagasannya tanpa mengalami hambatan
-
Pebimbing lebih menekan pada proses daripada hasil hingga pebimbing dituntut untuk mampu memandang permasalahan anak
-
Pebimbing tidak memaksakan pendapat, pandangan atau nilai-nilai tertentu pada anak, dsb.
-
Strategi untuk meningkatkan kreativitas di kelas menurut Jeanne Ellis Ormrod dalam buku Psikologi Pendidikan diantaranya adalah:
-
Tunjukkan kepada siswa bahwa kreativitas itu dihargai.
-
Fokuskan perhatian siswa pada penghargaan internal daripada penghargaan eksternal
-
Doronglah siswa menguasai suatu area mata pelajaran
-
Berikan pertanyaan yang mengasah pikiran
-
Berikan siswa kebebasan dan rasa aman yang dibutuhkan untuk mengambil risiko
-
Sediakan waktu yang memadai untuk mendorong tumbuh kembangnya kreativitas
-
Ciri-ciri Individu Kreatif:
-
Hasrat keingintahuan yang cukup besar
-
Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
-
Panjang akal
-
Keinginan untuk menemukan dan meneliti
-
Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit
-
Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
-
Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
-
Berfikir fleksibel
-
Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak
-
Kemampuan membuat analisis dan sintesis
-
Memiliki semangat bertanya serta meneliti
-
Memiliki daya abstraksi yang cukup baik
-
Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas
-
Kondisi yang meningkatkan kreativitas, yaitu: waktu, kesempatan menyendiri, dorongan, sarana, lingkungan yang merangsang, hubungan orang orang tua – anak yang tidak posesif, cara mendidik anak, kesempatan untuk memperoleh pengetahuan.
-
Taraf-taraf ide kreatif
-
Penyempurnaan fungsi kalender.
-
meningkatkan daya tariknya.
-
memikirkan bahan.
-
memikirkan konsep yang sama sekali baru tentang penanggalan.
-
memikirkan cara mengetahui waktu tanpa kalender.
-
Saran
Berdasarkan
hasil makalah yang telah kami buat, pemakalah mencoba memberikan
saran-saran kepada semua pihak, semoga saja makalah ini dapat
bermanfaat untuk makalah lain sebagai bahan rujukan untuk membuat
makalah yang serupa yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Hurlock,
Elizabeth B.
Perkembangan Anak.
Jakarta: Erlangga. 1978. Ed. 6.
Rachmawati,
Yeni dan Euis Kurniati. STRATEGI
PENGEMBANGAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK.
Jakarta: Kencana. 2010
Chandra,
Julius. Kreativitas
Bagaimana Menanami, Membangun dan Mengembangkannya.
Yogyakarta: Kanisius. 1994
Clegg,
Brian dan Paul Birch. Instant
Creativity 76 Cara Instan Meningkatkan Kreativitas Anda.
Jakarta: Esensi erlangga group. 2006
Lampiran
: Hasil Kreativitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar